wartaglobal.id | Jakarta | Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. Radiasi matahari yang menjangkau permukaan bumi sendiri berada pada sekitar panjang gelombang 100 nm sampai dengan 1 mm.
Badan Meteorologi Dunia (WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Paparnya dari kepala BMKG ibu rita
Secara umum banyaknya sinar Ultraviolet (UV) yang mencapai bumi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
Sudut datang sinar matahari, semakin tegak akan semakin banyak mengandung sinar ultraviolet
Posisi lintang tempat, semakin ke kutub sinar ultraviolet akan semakin kecil
Tutupan awan, semakin banyak awan sinar ultraviolet yang sampai akan semakin kecil
Ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka sinar ultraviolet yang diterima akan semakin besar
Lapisan ozon, semakin banyak ozon di lapisan atas maka semakin baik menyaring sinar ultraviolet
Pemantulan pada permukaan bumi. Semakin dapat memantulkan cahaya, maka semakin sedikit sinar ultraviolet yang ada di permukaan bumi
Pada pukul 08.00, di pulau Sumatera dan sebagian besar Jawa yang mendapatkan indeks ultraviolet UV hijau, Kalimantan dan Sulawesi serta Nusa Tenggara dan Bali diberi warna kuning. Sementara, Papua, Maluku dan pulau Halmahera memiliki indeks warna oranye dan kemerahan.
Pada pukul 09.00, wilayah Pulau Sumatera, Jawa, dan sebagian Kalimantan diberi warna kuning. Lalu, Kalimantan dan sebagian Sulawesi serta gugusan kepulauan Nusa Tenggara memiliki warna oranye kemerahan. Papua mendapatkan warna kemerahan dan ungu.
Menurut BMKG, pukul 10.00-11.00, warna indeks UV sebagian besar oranye, kuning, dan ungu.
Lalu, pada pukul 12.00 hingga 13.00, warna indeks UV di sebagian besar Indonesia adalah ungu, merah, dan oranye, serta kuning.
Sumber: CAMS/ECMWF
(Ad*)
No comments:
Post a Comment