![]() |
Sumber sampel cermin dan klasifikasi jenis, karakteristik dekorasi dan kerangka kronologis sampel cermin. |
Jakarta, WartaGlobal.Id – Sebuah studi terbaru dari University of Science and Technology of China (USTC) mengungkap kaitan erat antara kerajinan cermin perunggu kuno dengan kebangkitan ekonomi pada masa Kaisar Wen dan Jing di awal Dinasti Han Barat. Riset ini dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science.
Fokus penelitian adalah cermin Panchi, artefak khas yang digunakan sejak era Negara Berperang, Dinasti Qin, hingga awal Han. Para peneliti menganalisis 40 cermin yang ditemukan di Lu’an, Anhui, berasal dari 221–141 SM, dengan meninjau pola dekorasi, inskripsi, hingga komposisi kimia logam.
Hasil studi menemukan dua tipe utama. Pertama, desain bercorak Chu dengan paduan timbal tinggi–timah rendah yang hilang pada masa Wen dan Jing. Kedua, cermin dengan paduan timbal rendah–timah tinggi, mencerminkan tradisi Han klasik. Perubahan ini menandai lahirnya standarisasi produksi dan diversifikasi sumber tembaga.
Penanggalan menunjukkan peralihan teknologi berlangsung seiring kebijakan “istirahat dan pemulihan” Kaisar Wen (180–157 SM) dan Kaisar Jing (157–141 SM). Kebijakan itu menciptakan stabilitas ekonomi yang mendorong tumbuhnya industri kerajinan, termasuk pengecoran cermin.
Kesimpulan penelitian menegaskan peran negara sangat menentukan arah perkembangan industri logam. Dukungan kebijakan saat itu tidak hanya memulihkan perekonomian, tetapi juga meletakkan fondasi bagi ekspansi besar pada masa Kaisar Wu. Cermin perunggu pun menjadi bukti konkret keterkaitan politik, teknologi, dan ekonomi di Tiongkok kuno.
“Artefak ini memperlihatkan bagaimana kebijakan negara dapat langsung tercermin pada inovasi teknologi dan dinamika ekonomi,” tulis tim peneliti USTC.
Redaksi