
Jakarta, WartaGlobal.Id – Dalam situasi aksi unjuk rasa yang kerap berlangsung dinamis dan sensitif, aparat kepolisian diminta lebih berhati-hati dalam menyampaikan komentar di ruang publik maupun media sosial. Hal ini dinilai penting agar tidak menimbulkan reaksi negatif yang justru dapat memperkeruh keadaan.
Polisi diharapkan mempertimbangkan secara matang setiap pernyataan yang dilontarkan. Komentar yang kurang tepat berpotensi memicu ketegangan, memancing polemik, bahkan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sejumlah poin yang perlu diperhatikan aparat dalam memberikan pernyataan di antaranya:
-
Menghindari komentar provokatif. Aparat harus menahan diri dari ucapan yang dapat memicu emosi maupun memperuncing konflik.
-
Menggunakan bahasa netral. Pernyataan yang disampaikan perlu menjaga keseimbangan, tidak memihak, dan tetap profesional.
-
Mengutamakan fakta. Informasi yang diberikan harus akurat, dapat diverifikasi, serta terhindar dari spekulasi.
-
Menghindari muatan politik. Polisi sebagai alat negara tidak boleh terseret dalam pernyataan politik atau keberpihakan pada kelompok tertentu.
Dengan menjaga etika komunikasi publik, kepolisian dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sekaligus memperkuat peran sebagai pengayom. Kehati-hatian dalam berkomentar juga diharapkan menjadi langkah strategis untuk memastikan situasi tetap kondusif, khususnya saat terjadi aksi demonstrasi yang melibatkan banyak pihak.