Acil Bimbo Tutup Usia: Jejak Panjang Legenda Musik Indonesia Berakhir di Bandung - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Top Ads

Dirgahayu RI
🎉 Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 — 17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2025 🎉

More News

logoblog

Acil Bimbo Tutup Usia: Jejak Panjang Legenda Musik Indonesia Berakhir di Bandung

Tuesday, September 2, 2025

Bandung, WartaGlobal.Id – Dunia musik Indonesia berduka. Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, atau yang akrab disapa Acil Bimbo, meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin (1/9) pukul 22.22 WIB.

Kabar duka ini dibenarkan langsung oleh Daud Hardjakusumah, manajer sekaligus keluarga dekat Bimbo. “Betul,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi wartawan. Jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Biologi No.4, Cigadung, Bandung, Jawa Barat.

Rasa kehilangan juga diungkapkan cucunya, selebritas Zara Adhsty, melalui unggahan di Instagram. Ia meminta doa dan pintu maaf bagi sang kakek. “Mohon dibukakan pintu maaf untuk kakek saya,” tulis Zara.

Fathir, keponakan sekaligus manajer Acil Bimbo, mengungkapkan bahwa sang paman telah lama berjuang melawan kanker paru-paru. Dalam beberapa tahun terakhir, Acil menjalani pengobatan intensif untuk penyakit tersebut.

Lahir pada 20 Agustus 1943, Acil merupakan salah satu pendiri dan personel utama grup musik Bimbo bersama Sam, Jaka, dan Iin. Sejak berdiri tahun 1966, Bimbo dikenal sebagai kelompok musik yang kaya karya dengan warna khas, menyatukan unsur folk, pop, rohani, melayu hingga keroncong.

Di balik suara serak dan petikan gitarnya, Acil turut membawa Bimbo menjadi ikon lintas generasi. Lagu-lagu mereka tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung kritik sosial, satire politik, serta perenungan spiritual.

Karya Bimbo seperti “Sajadah Panjang” (1984) yang liriknya ditulis Taufiq Ismail, hingga kini tetap abadi. Lagu itu bahkan digarap ulang oleh band Gigi (2006) dan NOAH (2016), membuktikan daya hidup karya Bimbo yang melampaui zaman. Selain itu, Bimbo juga menorehkan sejumlah lagu bertema religius yang kerap mewarnai Ramadan di layar televisi, meninggalkan jejak mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Sepanjang lebih dari lima dekade, Bimbo menjadi simbol konsistensi dan idealisme dalam bermusik. Sosok Acil, dengan karakter unik dan kesetiaan pada jalur seni, menjadi bagian penting dari sejarah musik nasional.

“Beliau bukan hanya musisi, tapi juga guru kehidupan. Karya-karyanya akan tetap menjadi warisan berharga bagi bangsa ini,” ujar Daud Hardjakusumah menutup keterangannya.