Kendari, WartaGlobal.Id – Demonstrasi mahasiswa di Kendari yang menyoroti isu nasional berujung pada langkah berbeda dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara. Ketua DPRD Sultra, La Ode Tariala, mengajak para ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus negeri maupun swasta se-Kota Kendari untuk bersama-sama ke Jakarta, membawa langsung tuntutan mereka ke DPR RI.
Ajakan itu disampaikan Tariala pada Senin malam usai menerima perwakilan mahasiswa dari 12 kelompok yang berunjuk rasa di gedung DPRD Sultra. Menurutnya, cara ini dipilih untuk menepis keraguan mahasiswa yang selama ini menilai aspirasi mereka hanya berhenti di tingkat daerah.
“Teman-teman BEM kampus bersama kita antar tuntutan mereka langsung ke Komisi II DPR RI. Dengan begitu, mahasiswa bisa melihat sendiri bahwa suara mereka benar-benar sampai, bukan sekadar dikirim lewat faksimile,” kata Tariala.
Dalam demonstrasi tersebut, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan strategis. Mereka mendesak agar tunjangan anggota DPR RI dipotong atau dihapus, menuntut percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi, serta meminta penghapusan beberapa pasal bermasalah dalam RKUHP. Selain itu, mereka menyoroti tindakan represif aparat kepolisian yang kerap merugikan massa aksi, sekaligus menuntut pencopotan Kapolri.
Bagi Tariala, aspirasi ini bukan sekadar suara mahasiswa, melainkan cerminan keresahan masyarakat Sultra. Karena itu, DPRD berkomitmen menjadi jembatan agar isu-isu penting itu benar-benar sampai ke pusat pengambilan keputusan. “Karena ini aspirasi mahasiswa dan masyarakat Sultra, maka kami DPRD akan menjembatani untuk membawa langsung ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tariala juga mengapresiasi sikap aparat keamanan yang dinilai mampu mengedepankan dialog sehingga aksi berjalan tertib. Ia menyebut bahwa demonstrasi kali ini menjadi contoh baik bagaimana mahasiswa menyuarakan hak rakyat secara damai, sekaligus menunjukkan bahwa aparat dapat hadir sebagai penengah, bukan penghadang.
“Demo hari ini menurut saya penyaluran aspirasi yang terbaik. Mahasiswa memperjuangkan hak-hak masyarakat dengan aman dan damai, sementara aparat bersama kami memastikan suara itu bisa diteruskan ke pemerintah,” tutup Tariala.
Redaksi