Prabowo Perintahkan Penutupan Sementara SPPG Program MBG, Fokus Evaluasi Standar Gizi, Sanitasi, dan Kedisiplinan Pengelola. - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Top Ads

Dirgahayu RI
🎉 Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 — 17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2025 🎉

More News

logoblog

Prabowo Perintahkan Penutupan Sementara SPPG Program MBG, Fokus Evaluasi Standar Gizi, Sanitasi, dan Kedisiplinan Pengelola.

Sunday, September 28, 2025

Foto: Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam Konferensi Pers Penanggulangan KLB pada Program Prioritas Makan Bergizi Gratis. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, WartaGlobal.Id – Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas dengan menginstruksikan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Keputusan ini menyusul temuan sejumlah persoalan serius di lapangan yang dinilai dapat membahayakan kualitas pelayanan gizi anak-anak penerima manfaat program.

“SPPG yang bermasalah ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi dan investigasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Minggu (28/9/2025).

Menurut Zulhas, evaluasi dilakukan secara menyeluruh, meliputi kedisiplinan juru masak, kompetensi pengelola, serta pemenuhan standar sanitasi di setiap unit. Pemerintah menekankan pentingnya aspek kebersihan, mulai dari sterilisasi alat makan, kualitas sumber air, hingga pengelolaan limbah yang sesuai prosedur.

“Bagi pemerintah, keselamatan anak adalah prioritas utama. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,” tegas Zulhas.

Langkah cepat ini disebut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa program MBG, yang merupakan salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo, tidak menyimpang dari tujuan awalnya: memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses gizi seimbang secara aman dan layak.

Zulhas juga menegaskan, Presiden Prabowo telah memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah yang terlibat agar tidak hanya menunggu instruksi pusat, tetapi aktif turun tangan memperbaiki sistem di lapangan. Mekanisme pengawasan akan diperketat dengan melibatkan tenaga ahli gizi, inspektorat, dan otoritas kesehatan untuk mencegah terulangnya persoalan serupa.

“Presiden tidak ingin program sebesar ini ternodai oleh kelalaian teknis. Beliau menegaskan, jika ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian berat, sanksi tegas akan dijatuhkan,” tambah Zulhas.

Sejumlah pihak menilai, penutupan sementara SPPG justru langkah strategis untuk memastikan fondasi program MBG lebih kuat. “Ini memang langkah sulit, tapi perlu agar masyarakat percaya bahwa keselamatan anak tidak dikompromikan,” ujar Zulhas menutup keterangannya. (Red "I/U")