"OPINI" : Tiga Kandidat Presiden Tak Menawarkan Perubahan, Pemilihan Calon Wakil Presiden Karena Faktor Logistik.

Jakarta | WARTAGLOBAL.id - Pemilihan presiden dan wakil presiden merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Namun, di Indonesia, banyak yang merasa kecewa dengan tiga kandidat presiden yang saat ini bersaing dalam pemilihan presiden. Pasalnya, tak satu pun dari mereka menawarkan perubahan yang signifikan bagi negara.

Tiga kandidat tersebut adalah petahana Joko Widodo, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Meskipun ketiganya memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam dunia politik, banyak yang merasa bahwa mereka tidak memberikan gagasan yang inovatif dan memikirkan jangka panjang.

Sebagai contoh, dalam debat kandidat presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), ketiga calon sama-sama membahas masalah ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, namun tak satu pun dari mereka menawarkan solusi yang konkret dan inovatif dalam menghadapi masalah tersebut.

Selain itu, pemilihan calon wakil presiden juga dianggap oleh banyak orang sebagai faktor logistik, bukan karena visi dan misi yang diusung. Sebagai contoh, dalam pemilihan presiden sebelumnya, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla terpilih karena Jusuf Kalla dianggap memiliki pengaruh besar di wilayah timur Indonesia. Begitu juga dengan pemilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden saat ini, di mana faktor logistik seperti dukungan dari partai politik dan daerah pemilihan menjadi faktor yang lebih penting daripada visi dan misi yang diusung.

Hal ini membuat banyak orang kecewa dengan politik di Indonesia dan merasa bahwa keberhasilan atau kegagalan sebuah pemilihan presiden lebih didasarkan pada faktor-faktor yang tidak terkait dengan kemampuan atau kualitas calon. Oleh karena itu, banyak yang mendesak agar pemilihan calon presiden dan wakil presiden dilakukan berdasarkan visi dan misi yang diusung, bukan karena faktor logistik semata.

Dalam konteks global, pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia juga diharapkan untuk dapat memperkuat demokrasi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik. Namun, hal ini hanya dapat terwujud jika pemilihan calon presiden dan wakil presiden dilakukan secara adil dan berdasarkan visi dan misi yang diusung, bukan karena faktor logistik semata.