Ketegangan Memuncak: Iran Gempur Israel dengan Rudal Fattah-1, Abaikan Desakan Trump - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Top Ads

Halaman Iklan Di SINI

Berita Update Terbaru

logoblog

Ketegangan Memuncak: Iran Gempur Israel dengan Rudal Fattah-1, Abaikan Desakan Trump

Saturday, June 21, 2025


Teheran – Tel Aviv | 18 Juni 2025

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel pada Rabu (18/6/2025), menyusul serangkaian serangan udara Israel ke wilayah Teheran beberapa jam sebelumnya.

Republik Islam Iran menolak desakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang sebelumnya meminta Teheran untuk menyerah tanpa syarat dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel. Sebaliknya, Iran memilih menggencarkan serangan sebagai bentuk perlawanan.

Dalam sebuah pernyataan resmi yang disiarkan televisi pemerintah Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan telah meluncurkan rudal balistik hipersonik Fattah-1 ke sejumlah target di wilayah Israel. Serangan tersebut diklaim sebagai bagian dari Operasi Honest Promise III, sebagai respons atas gempuran militer Israel ke wilayah Piroozi, Sabalan, dan Sayyad di Teheran pada Jumat (13/6) lalu.

“Gelombang kesebelas dari Operasi Honest Promise III yang membanggakan dengan menggunakan rudal Fattah-1 telah dilaksanakan,” ujar juru bicara IRGC dalam siaran tersebut.

Rudal Fattah-1 dikenal sebagai salah satu senjata paling canggih milik Iran, dengan kemampuan hipersonik yang diklaim mampu melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan bermanuver di udara, menjadikannya sulit untuk dilacak atau dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional.

Militer Iran juga memperingatkan warga Tel Aviv untuk bersiap menghadapi potensi serangan lanjutan.

Sementara itu, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait serangan tersebut. Namun, berbagai laporan media menyebutkan adanya peningkatan status siaga militer di sejumlah wilayah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.

Di pihak lain, komunitas internasional menyerukan agar kedua belah pihak segera menahan diri guna menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat memicu perang terbuka di kawasan.

Pengamat hubungan internasional menilai, sikap tegas Iran menunjukkan bahwa tekanan dari pihak luar, termasuk AS, belum mampu mengendurkan perlawanan negara itu dalam membela posisi geopolitiknya di kawasan.

Konflik antara Iran dan Israel sendiri telah berlangsung bertahun-tahun, namun eskalasi seperti saat ini kembali memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap stabilitas global, terutama di sektor energi dan keamanan internasional.

Sumber: jppn/tim komunitas

No comments:

Post a Comment