
Jakarta 15/9/2025 , WartaGlobal.Id
Presiden Prabowo Subianto tampaknya siap membawa Indonesia menuju babak baru dalam sejarah ekonominya. Dengan doktrin "Soemitronomics" yang diilhami oleh pemikiran Prof. Soemitro Djojohadikusumo, Prabowo bertekad membangun fondasi ekonomi nasional yang lebih berdaulat dan berpihak pada rakyat.
Pergeseran Strategi Ekonomi
Prabowo menunjukkan keseriusan dalam menjalankan visi ekonominya dengan mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Langkah ini diyakini sebagai upaya untuk meninggalkan strategi ekonomi neoliberal dan membangun fondasi ekonomi yang lebih nasionalis.
*Purbaya Yudhi Sadewa: Membongkar Mafia Ekspor*
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan baru, langsung menyoroti masalah besar yang selama ini nyaris ditutup-tutupi: perampokan sumber daya alam secara sistematis melalui manipulasi ekspor dan under-invoicing. Ia menyebut ini sebagai "pengkhianatan fiskal" dan berjanji untuk melakukan pembersihan total bea cukai dan revisi sistem devisa ekspor.
Menuju Ekonomi Berdaulat
Dengan Soemitronomics, Prabowo berharap dapat membangun ekonomi Indonesia yang lebih berdaulat dan tidak bergantung pada lembaga internasional seperti IMF. Langkah ini diyakini dapat membawa Indonesia menjadi aktor utama dalam panggung global.
Agenda Strategis Soemitronomics
Beberapa agenda strategis yang akan dijalankan dalam Soemitronomics antara lain:
1. Pemutusan rantai mafia ekspor
2. Revitalisasi koperasi dan UMKM desa
3. Pengembalian SDA ke tangan negara
4. Pendanaan alternatif non-IMF
5. Reformasi fiskal pro-rakyat
6. Digitalisasi dan kedaulatan data ekonomi
Masa Depan Ekonomi Indonesia
Dengan Soemitronomics, Prabowo bertekad membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Apakah langkah ini akan berhasil? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: Indonesia telah siap untuk menjadi aktor utama dalam panggung global.
Sumber :
Jadi Saputra