Mendagri Tito dan Menteri PKP Mulai Huntap Tapteng, Negara Hadir di Tengah Luka Pascabencana. - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Top Ads

Dirgahayu RI
🎉Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah banjir dan longsor di Sumatra. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan. 🎉

More News

logoblog

Mendagri Tito dan Menteri PKP Mulai Huntap Tapteng, Negara Hadir di Tengah Luka Pascabencana.

Monday, December 22, 2025

Foto Kemendagri

Jakarta, WartaGlobal.id - Pemerintah pusat kembali menegaskan kehadiran negara dalam pemulihan pascabencana. Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait secara resmi memulai pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Groundbreaking digelar di kawasan Asrama Haji Tapanuli Tengah, Minggu, 21 Desember 2025.

Pembangunan huntap ini menjadi bagian dari skema pemulihan terpadu yang digerakkan secara gotong royong, melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, masyarakat, serta dukungan pihak nonpemerintah. Tito menegaskan, sejak bencana terjadi, seluruh elemen langsung bergerak tanpa menunggu, dengan satu tujuan utama: memastikan warga terdampak tidak dibiarkan menghadapi krisis sendirian.

Ia menjelaskan, penanganan dilakukan menyeluruh, mulai dari korban luka dan korban jiwa, hingga kerusakan rumah warga dengan kategori rusak ringan, sedang, berat, bahkan hilang. Pemerintah telah melakukan pendataan sebagai basis kebijakan agar penyaluran bantuan tidak meleset dari sasaran. Rumah rusak ringan dan sedang diarahkan pada bantuan pembiayaan perbaikan, sementara rumah rusak berat dan hilang ditangani melalui penyediaan permukiman sementara, hunian sementara (huntara), hingga hunian permanen berupa huntap.

Groundbreaking huntap di Tapanuli Tengah merupakan bagian dari dukungan nonpemerintah yang difasilitasi Kementerian PKP. Pada tahap awal, pemerintah menargetkan pembangunan 2.600 unit hunian di tiga provinsi: 1.000 unit di Aceh, 1.000 unit di Sumatera Utara, dan 600 unit di Sumatera Barat. Tapanuli Tengah dinilai sebagai salah satu wilayah dengan dampak bencana yang luas dan kompleks, sehingga membutuhkan intervensi cepat dan kolaboratif.

Menurut Tito, pembangunan huntap ini bukan akhir, melainkan pintu masuk menuju pemulihan yang lebih besar dan berkelanjutan. Pemerintah mendorong sinergi lintas sektor agar percepatan pemulihan tidak hanya bergantung pada anggaran negara, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha.

Melalui penyediaan hunian yang aman dan layak, pemerintah berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit, menata kembali kehidupan, dan memulihkan aktivitas sosial-ekonomi secara bertahap.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, serta masyarakat calon penerima huntap.

“Ini memang satu langkah awal, tapi akan kita dorong lebih masif agar pemulihan benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar Mendagri Tito Karnavian.

Kapita/*