Jakarta, WartaGlobal.Id – Polda Metro Jaya mengamankan 1.240 orang terkait kericuhan yang terjadi di sekitar kompleks DPR/MPR RI, Jakarta. Dari jumlah tersebut, 611 orang berusia dewasa dan 629 lainnya masih anak-anak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, ribuan orang itu diamankan dalam tiga tahapan operasi pengamanan. “Sebanyak 357 orang diamankan pada 25 Agustus, 814 orang pada 28-29 Agustus, dan 69 orang pada 31 Agustus,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
Dari jumlah keseluruhan, sebanyak 1.113 orang telah dipulangkan. Sementara sisanya masih menjalani proses hukum. “Hingga saat ini, 10 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sembilan sudah ditahan, sementara satu lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya.
Menurut Ade Ary, kericuhan bermula dari aksi damai mahasiswa, pelajar, dan sejumlah elemen masyarakat. Namun situasi berubah saat massa disusupi provokator yang mendorong terjadinya tindakan anarkis.
“Peserta aksi tidak menyampaikan pendapat, tetapi justru melakukan aksi anarkis. Ada indikasi kuat pelajar dan anak-anak dimobilisasi. Ini menjadi perhatian serius kami,” tegasnya.
Akibat kericuhan tersebut, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Beberapa halte TransJakarta, pagar pembatas jalan, hingga kendaraan dinas kepolisian rusak akibat lemparan batu maupun aksi pembakaran.
Tidak hanya kerugian material, belasan aparat kepolisian juga mengalami luka-luka. “Sebagian besar akibat lemparan batu hingga bom molotov,” imbuh Ade Ary.
Pimpred (Kapita)
