Jakarta Light Festival Warnai Bundaran HI, Perayaan Nataru Tanpa Kembang Api Sarat Makna Toleransi. - Warta Global Indonesia

Mobile Menu

Top Ads

Dirgahayu RI
🎉Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah banjir dan longsor di Sumatra. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan. 🎉

More News

logoblog

Jakarta Light Festival Warnai Bundaran HI, Perayaan Nataru Tanpa Kembang Api Sarat Makna Toleransi.

Wednesday, December 24, 2025

Jakarta, WartaGlobal.Id - Jakarta Light Festival resmi digelar di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, mulai 23 hingga 27 Desember 2025. Acara yang berlangsung setiap pukul 18.00 hingga 22.00 WIB ini menjadi bagian dari perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan suguhan pertunjukan cahaya artistik dan musik bernuansa Natal, tanpa dentuman kembang api.

Sejak pukul 19.00 WIB, arus masyarakat terlihat memadati kawasan Bundaran HI. Warga dari berbagai penjuru Jakarta datang untuk menikmati instalasi cahaya spektakuler yang menyelimuti ikon ibu kota tersebut, berpadu dengan pertunjukan musik yang menciptakan suasana hangat dan inklusif di tengah hiruk pikuk kota.

Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Setda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menegaskan bahwa Jakarta Light Festival tidak sekadar hiburan, melainkan strategi untuk menggerakkan kembali roda ekonomi kreatif. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, sengaja menyediakan spot-spot visual dengan ornamen pencahayaan yang menarik, sekaligus membuka ruang partisipasi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kami ingin menghadirkan keceriaan di ruang publik, sekaligus memberi dampak ekonomi nyata. UMKM kami libatkan agar perayaan ini juga menghidupkan ekonomi lokal,” ujar Suharini, Selasa (23/12).

Lebih jauh, Suharini menekankan bahwa perayaan Nataru di Jakarta tahun ini mengusung pesan toleransi. Menurutnya, keberagaman masyarakat Jakarta tercermin dari bagaimana ruang publik digunakan untuk merayakan hari besar keagamaan secara damai dan saling menghormati. Ia pun berharap Tahun Baru 2026 dapat disambut dengan optimisme, meski di tengah berbagai tantangan.

Jakarta Light Festival juga mengikuti arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang meniadakan pesta kembang api pada perayaan Tahun Baru. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati dan duka cita atas bencana yang menimpa warga di Aceh dan Sumatra. Sebagai gantinya, Pemprov DKI Jakarta membuka kanal donasi melalui QRIS di sekitar lokasi perayaan malam Tahun Baru 2026, mengajak masyarakat menyalurkan solidaritas secara konkret.

Apresiasi datang dari warga yang hadir. Octo Marhusa (37), salah satu pengunjung, mengaku terkesan dengan konsep perayaan yang berbeda namun bermakna. Ia menyebut acara ini menjadi momen berharga bagi keluarganya untuk menikmati Jakarta dengan cara yang lebih humanis.

“Terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta. Acara ini luar biasa, kami menikmati musik, berfoto, dan merasakan suasana yang hangat. Momen seperti ini akan selalu kami ingat,” ujar Octo.

Kapita/*